Himawari 8, source:http://www.jma-net.go.jp/msc/en/general/system/himawari89/index.html |
Himawari 8 merupakan satelit geostationer cuaca milik Negara Jepang yang dioperasikan oleh Japan Meteorological Agency (di Indonesia mungkin semacam BMKG, kali ya?). Satelit ini direncanakan memiliki durasi misi selama 8 tahun.
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/himawari89/himawari89plan.html |
- Proses Peluncuran -
Yoshinobu Launch Complex Pad 1 di Tanegashima Space Center menjadi saksi bisu Satelit Himawari 8 diluncurkan. Diangkut oleh roket peluncur(spacecraft) H-IIA 202 yang dibangun oleh Mitsubishi Electric dengan bantuan dari Boeing. Satelit ini juga merupakan satu dari dua satelit serupa DS-2000 Satellite Bus. Meski satelit ini diluncurkan pada 7 Oktober 2014 dan mencapai orbit geostasioner, di 140,7 derajat Timur. Satelit ini mulai dioperasikan pada 7 Juli 2015 sebagai suksesor MTSAT-2(Himawari 7) yang diluncurkan 2006 silam.
- Tahapan -
1. 6 Oktober 2014 22:05 JST : Keputusan Pertama Berangkat atau Tidak
Setelah kondisi cuaca diperiksa, lampu hijau diberikan kepada H-IIA F25 (yang membawa "Himarawi-8") untuk meninggalkan Vehicle Assembly Building untuk menuju landasan peluncuran. Waktu peluncuran dijadwalkan 7 Oktober 2014 14:16:00 JST.
2. 7 Oktober 2014 02:03 JST : H-IIA F25 Tiba di Landasan Peluncuran
H-IIA F25 telah tiba di landasan peluncuran lalu akan dihubungkan ke fasilitas pad.
3. 7 Oktober 2014 05:08 JST : Keputusan Kedua Berangkat atau Tidak
Pemeriksaan akhir pada kondisi operasional roket, satelit, fasilitas peluncuran, sistem kontrol, serta kondisi cuaca. Lalu pemuatan propelan seperti Oksigen dan Hidrogen cair ke dalam roket.
4. 7 Oktober 2014 05:20 JST : Operasi Hitung Mundur
Operasi hitung mundur telah dimulai serta akses menuju landasan peluncuran dibatasi hingga 400 meter saja.
5. 7 Oktober 2014 06:56 JST : Pembatasan Akses 3000 Meter dari Landasan Peluncuran
6. 7 Oktober 2014 07:47 JST : Tes pada Sikap Sistem Kontrol Selesai
Dengan menjalankan program pedoman serta pengecekan sistem kontrol hingga diputuskan semua sistem telah berjalan dengan baik.
7. 7 Oktober 2014 09:53 JST : Pemeriksaan Sistem Frekuensi Radio
Sistem frekuensi radio antara H-IIA F25 dengan Stasiun di Bumi telah diperiksa.
8. 7 Oktober 2014 11:21 JST : Stage Pertama dan Kedua dari Tangki Oksigen serta Hidrogen Cair Terisi Penuh
Konfirmasi bahwa Stage pertama dan kedua pada tangki Oksigen serta Hidrogen cair telah terisi penuh.
9. 7 Oktober 2014 00:42 JST : Tes pada Sikap Sistem Kontrol (lagi) Selesai
Tes terhadap sikap sistem kontrol yang kedua.
10. 7 Oktober 2014 13:10 JST : Keputusan Ketiga Berangkat atau Tidak
Lampu hijau diberikan untuk penghitungan mundur 60 menit.
11. 7 Oktober 2014 13:16 JST : X-60 Minutes
12. 7 Oktober 2014 13:46 JST : X-30 Minutes
13. 7 Oktober 2014 14:11 JST : Proses Penghitungan Mundur Otomatis Dimulai
4 menit 40 detik sebelum lepas landas. Penghitungan otomatis dimulai.
14. 7 Oktober 2014 14:16 JST : Lepas Landas
15. 7 Oktober 2014 14:44 JST : Pemisahan Himawari-8 Dikonfirmasi
- Tahapan -
1. 6 Oktober 2014 22:05 JST : Keputusan Pertama Berangkat atau Tidak
Setelah kondisi cuaca diperiksa, lampu hijau diberikan kepada H-IIA F25 (yang membawa "Himarawi-8") untuk meninggalkan Vehicle Assembly Building untuk menuju landasan peluncuran. Waktu peluncuran dijadwalkan 7 Oktober 2014 14:16:00 JST.
2. 7 Oktober 2014 02:03 JST : H-IIA F25 Tiba di Landasan Peluncuran
H-IIA F25 telah tiba di landasan peluncuran lalu akan dihubungkan ke fasilitas pad.
3. 7 Oktober 2014 05:08 JST : Keputusan Kedua Berangkat atau Tidak
Pemeriksaan akhir pada kondisi operasional roket, satelit, fasilitas peluncuran, sistem kontrol, serta kondisi cuaca. Lalu pemuatan propelan seperti Oksigen dan Hidrogen cair ke dalam roket.
4. 7 Oktober 2014 05:20 JST : Operasi Hitung Mundur
Operasi hitung mundur telah dimulai serta akses menuju landasan peluncuran dibatasi hingga 400 meter saja.
5. 7 Oktober 2014 06:56 JST : Pembatasan Akses 3000 Meter dari Landasan Peluncuran
6. 7 Oktober 2014 07:47 JST : Tes pada Sikap Sistem Kontrol Selesai
Dengan menjalankan program pedoman serta pengecekan sistem kontrol hingga diputuskan semua sistem telah berjalan dengan baik.
7. 7 Oktober 2014 09:53 JST : Pemeriksaan Sistem Frekuensi Radio
Sistem frekuensi radio antara H-IIA F25 dengan Stasiun di Bumi telah diperiksa.
8. 7 Oktober 2014 11:21 JST : Stage Pertama dan Kedua dari Tangki Oksigen serta Hidrogen Cair Terisi Penuh
Konfirmasi bahwa Stage pertama dan kedua pada tangki Oksigen serta Hidrogen cair telah terisi penuh.
9. 7 Oktober 2014 00:42 JST : Tes pada Sikap Sistem Kontrol (lagi) Selesai
Tes terhadap sikap sistem kontrol yang kedua.
10. 7 Oktober 2014 13:10 JST : Keputusan Ketiga Berangkat atau Tidak
Lampu hijau diberikan untuk penghitungan mundur 60 menit.
11. 7 Oktober 2014 13:16 JST : X-60 Minutes
12. 7 Oktober 2014 13:46 JST : X-30 Minutes
13. 7 Oktober 2014 14:11 JST : Proses Penghitungan Mundur Otomatis Dimulai
4 menit 40 detik sebelum lepas landas. Penghitungan otomatis dimulai.
14. 7 Oktober 2014 14:16 JST : Lepas Landas
15. 7 Oktober 2014 14:44 JST : Pemisahan Himawari-8 Dikonfirmasi
Seperti yang dijelaskan diawal, Satelit ini diadopsi dari DS-2000 Satellite Bus, dengan umur 15 tahun. Namun, Himawari 8 hanya diperkirakan beroperasi 8 tahun dalam menjalankan misinya. Saat diluncurkan, masa dari satelitnya 3.500 kg(7.700 lb). Dengan bahan bakar gallium arsenide solar panel, satelit ini mampu mengasilkan daya lebih dari 2.6 kilowatt.
source : https://en.wikipedia.org/wiki/Himawari_8 |
Himawari 8 dibekali dengan Advanced Himawari Imager (AHI), yaitu 16 channel multispectral imager yang mampu menghasilkan gambaran bumi disekitar Asia-Pasific baik hasil gambar visible light maupun infrared. Instrumen/Spek dari Himawari memiliki kemiripan dengan Advanced Baseline Imager (ABI) yang direncanakan digunakan oleh Satelit American GOES-R.
AHI mampu menghasilkan gambar beresolusi 500m dan mampu mengabadikannya dalam 10 menit sekali. Menurut The Australian Bureau of Meteorology CEO Dr Rob Vertessy mengatakan bahwa “Himawari 8 mampu menghasilkan data 50 kali lebih baik dari satelit sebelumnya”.
- Produk -
Setiap satelit yang diluncurkan, pasti memiliki fungsi. Satelit Himawari 8 ini memiliki produk-produk "yang dihasilkan":
1. Atmospheric Motion Vector (AMV)
Informasi pergerakan atmosfer di wilayah yang luas dapat diperoleh dengan cara menelusuri pergerakan awan atau pola uap air dalam gambar satelit yang diambil secara berturut-turut. Hasilnya mencakup informasi tentang kecepatan dan arah angin. AMV berguna untuk memprediksi cuaca terutama di daerah laut yang jarang dilakukan pengamatan.
Informasi pergerakan atmosfer di wilayah yang luas dapat diperoleh dengan cara menelusuri pergerakan awan atau pola uap air dalam gambar satelit yang diambil secara berturut-turut. Hasilnya mencakup informasi tentang kecepatan dan arah angin. AMV berguna untuk memprediksi cuaca terutama di daerah laut yang jarang dilakukan pengamatan.
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/amv/index.html |
2. Clear Sky Radiance (CSR)
CSR memberikan data tentang kecerahan rata-rata suatu wilayah. Data CSR diperoleh dari penghitungan: setiap inframerah 16x16 pixel berkorespondensi dengan resolusi 32x32 km2 pada titik sub-satelit pada system asimilasi global NWP.
CSR memberikan data tentang kecerahan rata-rata suatu wilayah. Data CSR diperoleh dari penghitungan: setiap inframerah 16x16 pixel berkorespondensi dengan resolusi 32x32 km2 pada titik sub-satelit pada system asimilasi global NWP.
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/csr/index.html |
3. High-resolution Cloud Analysis Information (HCAI)
HCAI memberikan data tentang 5 unsur: lapisan awan (termasuk lapisan debu), lapisan salju dan es, ketinggian awan teratas, tipe-tipe awan, dan kualitas lapisan awan (termasuk cahaya yang “nyasar” dan lain-lain). Data HCAI digunakan sebagai sumber kuantitatif untuk bidang penerbangan dan perkiraan cuaca.
HCAI memberikan data tentang 5 unsur: lapisan awan (termasuk lapisan debu), lapisan salju dan es, ketinggian awan teratas, tipe-tipe awan, dan kualitas lapisan awan (termasuk cahaya yang “nyasar” dan lain-lain). Data HCAI digunakan sebagai sumber kuantitatif untuk bidang penerbangan dan perkiraan cuaca.
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/hcai/index.html |
4. Aerosol Optical Thickness (AOT)
AOT memberikan informasi tentang ketebalan optikal pada 500 nm dan indeks Angstrom untuk wilayah di atas lautan selama siang hari dan ketebalan aerosol di atas daratan. Data AOT bias digunakan untuk memantau peristiwa debu Aeolian.
AOT memberikan informasi tentang ketebalan optikal pada 500 nm dan indeks Angstrom untuk wilayah di atas lautan selama siang hari dan ketebalan aerosol di atas daratan. Data AOT bias digunakan untuk memantau peristiwa debu Aeolian.
source : http://www.data.jma.go.jp/mscweb/en/product/product/aot/index.html |
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Himawari_8
http://www.jma-net.go.jp/msc/en/support/index.html
http://h2a.mhi.co.jp/en/mission/countdown/h2a_f25.html
https://en.wikipedia.org/wiki/Himawari_8
http://www.jma-net.go.jp/msc/en/support/index.html
http://h2a.mhi.co.jp/en/mission/countdown/h2a_f25.html
No comments:
Post a Comment